Mahasiswa Untirta Bersama Gerakan Kakak Aman Indonesia: Mencegah Kekerasan Seksual pada Anak di Serang

BANTENESIA.NET] – Mahasiswa Universitas Sultan Ageng Tirtayasa (Untirta) Jurusan Pendidikan Non Formal, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) telah melaksanakan program Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM).

Dalam kolaborasi ini, empat mahasiswa berkerjasama dengan komunitas Gerakan Kakak Aman Indonesia untuk memberikan edukasi pencegahan kekerasan seksual kepada anak-anak sekolah dasar di Kota Serang.

Gerakan Kakak Aman Indonesia merupakan komunitas yang fokus pada edukasi anak-anak untuk mencegah kekerasan seksual. Komunitas ini didirikan sebagai respons terhadap meningkatnya kasus kekerasan terhadap anak-anak di Provinsi Banten.

Bersama dengan Fransiska Simatupang, Alfidah Mutih, Adam Pratama, dan Ananda Palevi, serta didampingi oleh Dosen Pembimbing Lapangan (DPL) Rahmi Hidayati, para mahasiswa ini telah menjalani pelatihan volunteer di Aula Tb. Suwandi Pendopo Kabupaten Serang. Pelatihan ini bertujuan untuk mempersiapkan mereka sebelum terjun langsung memberikan edukasi.

Setelah mendapatkan pelatihan, para mahasiswa melakukan observasi dan analisis di lapangan. Mereka kemudian melaksanakan sosialisasi di Sekolah Dasar Negeri Kademangan, Kota Serang, dengan berbagai kegiatan yang menarik dan edukatif. Rangkaian kegiatan tersebut meliputi:

  • Memperkenalkan diri kepada anak-anak.
  • Melaksanakan ice breaking atau permainan yang menyenangkan.
  • Meminta izin kepada anak-anak untuk mendokumentasikan kegiatan.
  • Sosialisasi mengenai kekerasan seksual melalui cerita dongeng Pak Kumis dengan alat peraga.
  • Sesi tanya jawab terkait cerita dongeng.
  • Bernyanyi bersama tentang cara melindungi diri dan mencegah kekerasan.

Tujuan utama dari sosialisasi ini adalah untuk memberikan pemahaman dan kesadaran kepada anak-anak tentang bagian-bagian tubuh yang boleh dan tidak boleh disentuh oleh orang lain, serta cara melarikan diri dari bahaya, seperti berteriak dengan keras, melarikan diri dengan cepat, dan menceritakan kejadian tersebut kepada orang yang dapat dipercaya.

Kegiatan ini merupakan langkah strategis untuk mencegah terjadinya kekerasan seksual terhadap anak-anak, memberikan mereka pengetahuan yang penting untuk melindungi diri mereka sendiri, dan membangun kesadaran sejak dini akan pentingnya menjaga keselamatan pribadi. (FS)

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *